Sabtu, 04 Januari 2014

5 Rumor Keliru Tentang Smartphone Android

5 Rumor Keliru Tentang Smartphone Android

 5 Rumor Keliru Tentang Smartphone Android - Di tengah maraknya persaingan pasar smartphone yang sangat ketat, nampaknya ada juga yang menyuarakan kampanye negatif yang dilakukan oleh sang pesaing.

Dikutip dari kompascom. Ketakutan (fear), ketidakpastian (uncertainty), dan keraguan (doubt), atau sering disingkat FUD, menjadi taktik pemasaran yang dianggap ampuh.

Untungnya platform yang kompetitif sering didukung oleh pengguna setia yang mau merogoh kocek demi perangkat pujaannya. Selain itu, sebagian dari mereka juga rela menulis review di internet sebagai bentuk perlawanan terhadap rumor.

Internet menjadi media ampuh untuk menyebarkan berita, termasuk berita palsu, seperti kematian selebritas, gosip, atau mitos. Begitu tersebar di internet, Anda tidak bisa menghentikannya walau ternyata kabar tersebut tidak benar.

Begitu juga untuk platform mobile. Banyak mitos keliru yang dikaitkan dengan Android, dan mitos tersebut terus berkembang. Berikut lima di antaranya, seperti dikutip KompasTekno dari Android Authority:

1. Android itu rumit

Banyak yang beranggapan bahwa smartphone dengan sistem operasi Android itu sulit digunakan. Pada kenyataannya, ikon-ikon dan menu yang ditampilkan Android lebih mudah dipelajari.

Kebanyakan pemakai Android baru berasal dari feature phone (ponsel dengan kemampuan dasar).Feature phone memiliki ikon yang kaku dan pilihan menunya berlapis-lapis. Berbeda dengan sistem operasi Android yang dibuat agar antarmukanya bisa dijelajahi dengan mudah dan gampang dipelajari.

Dalam setiap versi terbarunya, antarmukanya selalu ditingkatkan. Tidak ada perbedaan penggunaannya dibandingkan dengan platform lain.

Data IDC yang baru-baru ini dikeluarkan menunjukkan pangsa pasar Android mencapai 80 persen. Hal tersebut menunjukkan betapa banyak orang yang bisa dengan cepat mengadopsi Android.

2. Android membutuhkan aplikasi Task Killer

Banyak yang berpendapat bahwa Android membutuhkan aplikasi Task Killer yang berguna untuk menutup aplikasi yang sudah digunakan dan agar tidak berjalan di background.

Pada awal-awal beredarnya smartphone Android, banyak aplikasi Task Killer yang diunduh pengguna. Aplikasi lain yang sejenis juga banyak diminati. Apakah benar Task Killer bisa menghemat baterai Android?

Beberapa argumen mengatakan, Task Killer bisa menghemat baterai, tetapi yang berpendapat sebaliknya pun banyak. Seperti diskusi yang terjadi di situs Lifehacker, ada yang mengatakan stabilitas dan baterai lebih baik saat Task Killer di-uninstall.

Untuk membuktikannya sendiri, coba saja hapus aplikasi Task Killer di perangkat Android Anda, kemudian bandingkan performa dan daya tahan baterainya.

3. Android banyak "malware"

Malware Android memang banyak beredar. Namun, bagi pengguna kebanyakan, Android sangatlah aman. Untuk melindungi Android pun pengguna bisa melakukannya dengan mudah.

Setiap aplikasi dalam Android akan meminta izin akses dari pengguna dan pengguna bisa memutuskan sendiri apakah ingin menginstal aplikasi tersebut atau tidak.

Jika masih merasa rumit, masih ada alternatif dengan menginstal aplikasi keamanan yang independen. Jangan memasang aplikasi di luar Google Play Store karena kebanyakan malwareberasal dari sumber pihak ketiga.

Untuk mengidentifikasi malware, jangan buru-buru melakukan update suatu aplikasi, baca dahulu ulasan dan lihat jumlah download-nya. Lakukan hal yang sama saat Anda browsing di PC, seperti tidak mengklik tautan atau attachment e-mail yang mencurigakan.

Terakhir, jangan root Android Anda. Bagian terlemah dari Android adalah penggunanya. Jika pengguna mem-bypass lapisan keamanan yang dibuat dalam Android, maka pengguna membahayakan smartphone-nya sendiri.

4. Semua "smartphone" Android sama

Banyak pengguna yang mengatakan semua Android, merek dan model apa pun, itu smartphoneyang payah. Saat ditelusuri, mereka ternyata menggunakan smartphone Android dengan spesifikasi rendah dan biasanya dijual murah.

Google telah meningkatkan pengalaman penggunaan Android dan mengoptimalkan layanannya sehingga pengguna tidak butuh hardware canggih untuk menikmati platform ini.

Sayangnya, kadang vendor smartphone memasang aplikasi tambahan lain, seperti antarmuka buatan mereka sendiri dan pemakai Android memasang bloatware, sehingga pekerjaan Google menjadi sia-sia.

Sisi positif dengan tidak adanya batasan dalam Android adalah, pengguna bisa memilih beragam perangkat dan harga yang bervariasi. Namun, sisi negatifnya adalah adanya kecacatan produk.

Bacalah review banyak-banyak agar Anda bisa memilih smartphone Android yang sesuai dan tidak harus merogok kocek dalam-dalam.

5. Android lebih sering bermasalah dibanding produk kompetitor

Pada saat awal smartphone Android muncul, banyak yang berkata platform ini lambat. Aplikasi milik Android juga dibilang lebih sering crash dibanding platform lain.

Yang sebenarnya terjadi adalah, tidak seiring sejalannya update antara hardware dan software. Pengembang aplikasi kadang membutuhkan waktu untuk mengoptimalkan aplikasinya tiap kali adaupdate hardware.

Beberapa studi menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Seperti data dari Crittercism yang dimuat majalah Forbes yang mengatakan bahwa aplikasi iOS lebih sering crash dibanding aplikasi Android. Namun, setahun kemudian, ternyata aplikasi iOS 6 lebih baik dibanding yang berjalan dengan Jelly Bean.

Setiap pengguna smartphone pasti pernah mengalami crash. Komplain yang lebih banyak dari Android kemungkinan berasal dari pengguna smartphone murah dengan hardware yangunderpowered, antarmuka yang telah dikustomisasi, serta bloatware yang diinstal.

Smartphone atau tablet Android yang bagus tidak sering mengalami lag atau crash dibanding perangkat platform lain. Perlu diingat juga bahwa “bagus” belum tentu memiliki spesifikasi terbaik.

Untuk sobat-sobat jangan lupa juga mampir di blog ku yang satu ini yaa :-)

Kamis, 05 Desember 2013

Gara-gara Kesetrum iPhone 4, Pria Koma 10 Hari

Gara-gara Kesetrum iPhone 4, Pria Koma 10 Hari - Setelah Ponsel Smartphone, Android Meledak Saat Di Charge ternyata ada korban yang lebih parah, pasalnya di China terdengar kabar Pria koma selama 10 hari setelah tersetrum iPhone 4.


Kasus sengatan listrik dari iPhone kembali terulang. Setelah menewaskan seorang pramugari akibat tersetrum listrik dari iPhone, kejadian hampir sama menimpa pria asal China.

Cukup beruntung, sengatan listrik tidak sampai menewaskan pria bernama Wu Jiantong tersebut. Namun, saat ini, Wu Jiantong mengalami koma dan harus dirawat di rumah sakit Beijing.

Seperti dikutip dari ZDnet, selama 10 hari terakhir, pria berumur 30 tahun itu harus dirawat di unit perawatan intensif (ICU) karena kondisinya terus menurun.

Kejadiannya sendiri berlangsung pada tanggal 8 Juli lalu dan disebutkan Wu tersengat listrik saat hendak men-charge iPhone 4 miliknya yang habis baterai. Menurut penuturan saudara perempuan Wu, ia mendengar Wu berteriak dan setelah berbalik ke arahnya, kakaknya telah tergeletak di lantai.

Melihat kejadian itu, secara reflek ia segera mencabut charger iPhone dari stop kontak. "Saya kemudian merasa nyeri, seperti tertusuk jarum di ujung jari saya. (Rasa nyeri) Menjalar dari jari, sampai lengan, badan, dan kaki saya," tuturnya.

Ia mencoba membangunkan kakaknya, tetapi tidak mendapat respons. Setelah itu, Wu terlihat mengalami kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.

Setibanya di rumah sakit, Wu tidak bernapas lagi dan kondisinya digambarkan sangat buruk, tetapi dokter berhasil menyadarkannya. Tiga hari kemudian, kondisi Wu telah stabil. Namun, ia kemudian mengalami koma dan harus dirawat di ruang ICU karena kurangnya pasokan oksigen ke otak selama jangka waktu yang panjang.

"Itu tidak diragukan lagi sengatan listrik," kata dokter rumah sakit Dian Hai Wu di Beijing.

Menurut laporan Wan Bao Beijing, baik iPhone maupun charger-nya masih berada dalam kondisi yang baik. Namun, adik Wu mengatakan charger yang digunakan bukan produk Apple asli.

Penggunaan charger palsu ini sama dengan pramugari bernama Ma Ailun yang tewas tersengat listrik dari iPhone saat menelepon menggunakan iPhone 4 yang sedang di-charge



Untuk sobat-sobat jangan lupa juga mampir di blogku yang satu ini yaa :-)

iPhone Di-Charge, Pramugari China Tewas Kesetrum

iPhone Di-Charge, Pramugari China Tewas Kesetrum
iPhone Di-Charge, Pramugari China Tewas Kesetrum - Kejadian seperti ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita agar kita selalu berhati-hati khususnya saat menggunakan ponsel yang sedang di-charge.
 
Seorang wanita di Changji, Xinjiang, China, Marc Allen alias Ma Ailun tewas karena kesetrum saat menggunakan iPhone yang sedang di-charge.

Ketika itu, Allen yang merupakan mantan pramugari China Southern Airlines ini tengah menelepon temannya yang merupakan seorang polisi. Saat asyik berbicara, ia tiba-tiba tersengat listrik.


Ailun yang akan menikah pada 8 Agustus 2013 mendatang ini pun jatuh hingga kemudian tewas. Polisi lokal menyebutkan, hasil identifikasi jenazahnya menunjukkan ada bekas luka setrum di leher.

Insiden ini kemudian disebar oleh kakak sulung Ma Ailun ke jejaring sosial mirip Twitter, Weibo. Sang kakak berharap Apple bertanggung jawab atas kasus ini.

"Saya berharap Apple Inc. bisa memberikan penjelasan. Saya juga berharap kalian semua tidak menggunakan telepon genggam yang sedang diisi," tulis sang kakak, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (15/7/2013).

Menanggapi hal itu, pihak Apple menyatakan permintaan maaf dan duka mendalam atas kematian Ailun. "Kami turut berduka dan meminta maaf atas kejadian tersebut," demikian yang dilansir News.com.au.



Untuk sobat-sobat jangan lupa juga mampir di blogku yang satu ini yaa :-)
 

Apple Tawarkan Program Tukar Tambah Charger "KW"

apple adakan progam tukar tambah charger kw
  Apple Tawarkan Program Tukar Tambah Charger "KW" - Keselamatan konsumen merupakan hal yang terpenting bagi Apple. Apple menawarkan program tukar tambah charger aspal (asli tapi palsu) atau "KW" untuk mengganti charger buatan dari pihak ketiga yang cenderung membahayakan konsumen pengguna produk resmi Apple.


  Menyadari bahwa charger buatan pihak ketiga atau tidak resmi didesain dengan tidak baik dan dapat menimbulkan masalah tersendiri, Apple mengumumkan sebuah program yang disebut "USB Power Adapter Takeback Program". Melalui program ini, para pengguna dapat menukar charger tidak resmi milik mereka dengan harga hanya 10 dollar AS atau sekitar Rp 100.000.


  Harga tersebut jauh lebih murah dari harga biasanya. Charger iPhone biasanya dijual dengan harga sekitar 20 hingga 40 dollar AS.

  "Keselamatan konsumen adalah prioritas teratas Apple. Oleh karena itu, semua produk kami, termasuk USB Power Adapter untuk iPhone, iPad, dan iPod sudah melalui berbagai macam tes untuk keselamatan dan keandalan serta didesain untuk memenuhi standar keselamatan di seluruh dunia," tulis Apple, seperti dikutip dari Cnet, Selasa (6/8/2013).

  Program ini sendiri dimulai pada 16 Agustus dan berakhir pada 18 Oktober 2013, dan terbatas hanya untuk pertukaran sebuah charger per perangkat. Untuk melakukan pertukaran, pengguna wajib membawa perangkat mereka pada saat pertukaran untuk verifikasi nomor serial.

  Program tersebut berjalan di Apple Store di seluruh dunia. Namun, karena Apple masih belum membuka Apple Store di Indonesia, program ini tampaknya tidak berlaku di Indonesia. Belum ada kepastian apakah program ini bisa dilakukan melalui reseller resmi.

  Maraknya kasus meledak atau sengatan listrik dari gadget yang terjadi belakangan ini memang disebabkan oleh penggunaan perangkat pihak ketiga. Penyebab tewasnya pramugari cantik asal China, Ma Ailun, yang tersengat listrik ketika melakukan panggilan telepon dari iPhone 5 yang sedang isi baterai adalah penggunaan alat charge yang bukan dibuat oleh Apple.

  Sementara itu, Wu Jiantong, pria yang juga berasal dari China, mengalami koma akibat tersetrum listrik dari iPhone. Penyebabnya pun tidak berbeda jauh, charger yang digunakan bukan produk asli dari Apple. 



Untuk sobat-sobat jangan lupa juga mampir di blogku yang satu ini yaa :-)
 

Rabu, 04 Desember 2013

Cara Pakai Baterai Smartphone, Android, Laptop Biar Awet

Cara Pakai Baterai Smartphone, Android, Laptop Biar Awet 

tips pakai baterai bar awet

Cara Pakai Baterai Smartphone, Android, Laptop Biar Awet 
 Banyaknya kabar tentang ponsel meledak mengharuskan kita untuk extra berhati-hati dalam mengopersikan ponsel khususnya saat men-charge hp android, saya ingin berbagi sedikit informasi agar temen-temen tidak menjadi korban berkutnya.
 Lithium ion (Li-ion) merupakan satu-satunya baterai isi ulang yang punya banyak keunggulan dibanding baterai lainnya. Resikonya juga lebih kecil dengan catatan proses manufakturnya dilakukan dengan baik dan penggunanya tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan bahaya yang disebabkan oleh baterai Li-ion

.

  Karena itulah belilah baterai Li-ion hanya dari vendor yang terpercaya. Jika Anda membeli aksesoris tambahan seperti baterai handphone cadangan atau charger portabel, pastikan kalau baterai yang Anda beli dijual oleh produsen yang menjalankan proses manufaktur yang baik.

  Kita tidak dapat mendeteksi cacat produksi karena partikel metalik yang terkandung dalam cacat produksi dalam baterai cacat produksi yang menyebabkan thermal runaway sangat kecil dan tidak kasat mata. Yang dapat dilakukan adalah berhati-hati saat menggunakan baterai, khususnya saat sedang diisi ulang. Jangan simpan smartphone yang sedang diisi ulang dekat bahan yang mudah terbakar seperti dekat buku, kasur, bantal apalagi dekat kepala.

Berikut cara sederhana bagaimana menggunakan baterai smartphone, tablet dan notebook dengan baik:


  • Selalu gunakan charger original bawaan hp ya brooo!!. Jika charger original anda rusak belilah charger dari merk hp anda dan jangan beli charger yang aslpal (asli tapi palsu) hanya karna harga nya lebih murah dari yang original.
  • Jangan melakukan charging di dekat bahan yang mudah terbakar, seperti kasur / ranjang, apalagi bensin.
  •  Hindari menelepon ketika sedang di-charge, kalau terpaksa selalu waspada dengan perubahan suhu tinggi yang cepat dan segera jauhkan dari anggota badan anda (dan orang lain) jika terjadi.
  •  Jika merasakan panas berlebih pada perangkat khususnya ketika sedang di-charge, SEGERA lepaskan perangkat dari charger dari listrik kalau tidak memungkinkan, menjauh dari perangkat Anda.
  •  Berbeda dengan Nickel based battery, Li Ion tidak memiliki memory effect dan justru akan memperpendek usia baterai jika digunakan sampai habis (discharge / deep discharge). Segera chargebaterai Anda jika sudah mencapai daya 25%. Dalam kasus tertentu, deep discharge bisa menyebabkanshort circiut.
  •  Hindari menyimpan peralatan elektronik (baterai) pada paparan panas tinggi seperti dashboard mobil yang terpapar sinar matahari atau terkena paparan langsung sinar matahari.
  •  Hindari menggunakan charger non standar yang tidak sesuai spesifikasi kecuali Anda mengerti dengan baik daya yang dihasilkan oleh charger cocok dengan perangkat anda. Penggunaan charger non standarbisa mengakibatkan rusaknya rangkaian pengaman baterai.
  •  Fast charger dengan voltase tinggi memperpendek umur baterai Anda. Charger dengan voltase terlalu tinggi (> 4,2 V/cell) dapat merusak baterai dan berbahaya.
Yah sekiraya itu saja broo yang dapat saya bagikan kepada temen-temen ada kurang lebihnya ya maap :-D 



Untuk sobat-sobat jangan lupa juga mampir di blogku yang satu ini yaa :-)